Tuesday, June 26, 2012

Ti Amo 2

"kecewa aja. Maaf ya gara-gara aku kamu jadi kayak gini" "gpp kok, Aku yang salah." "kan aku yang mbuat kamu jadi kecewa. Coba kalo dari dulu aku ga smsan sama kamu. Coba kalo dulu aku ga pernah bilang sayang sama kamu. Pasti sekarang juga kamu ga kecewa kayak gini." "Kamu kok gitu sih. Aku sayang kamu." Aku tercekat membaca pesan darimu. Aku hanya tak ingin pengorbananmu padaku bertambah banyak. Karena aku mungkin ga bisa membalasnya. Mengetahui semua hal itu, ada nyeri di ujung hatiku.
Semua memang salahku dari awal. Kenapa dulu aku berani jatuh cinta padamu? Setidaknya mungkin semua akan baik-baik, kalau saja aku pendam semuanya jauh di dasar hatiku.

Seandainya dulu aku tak pernah mengakui perasaanku padamu, mungkin kejadiannya tak akan seperti ini. Mungkin hanya aku yang akan merasakan perih, tapi itu lebih baik dari pada harus ada banyak orang yang ikut tersakiti. Aku hanya akan mengukir luka di hatimu.

Seandainya dulu aku tak pernah menerimamu sebagai kekasih, kamu memang akan patah hati. Tapi aku sungguh sadar ketika aku memutuskan hubungan kita, aku mengukir luka yang semakin dalam untukmu, dan untukku. Luka yang jauh menyakitkan dari pada dulu saat aku sempat menolakmu.

Aku hanya ingin jadi pacar yang baik. Menemanimu. Menghiburmu ketika kamu terpuruk. Mendampingimu saat kau sakit dan berkata, "tenanglah sayang aku di sampingmu, menemanimu. Tidurlah. Dan cepatlah sembuh, aku merindukan senyumanmu". Tapi aku sadar ternyata aku belum diperbplehkan melakukan semua itu.

Orang lain tidak akan mengerti bagaimana aku menyayangimu. Bagaimana aku bisa menyayangimu. Mereka tak akan mengerti. Mereka tidak mengerti bagaimana posisiku. Aku tidak tahu persis, yang aku tahu kamu kesepian. Kesepian itu menyakitkan, dan bisa sangat menyakitkan. Aku tak ingin kau merasakannya.

Aku ingin ada, mendukungmu saat tak ada yang perduli padamu. Kamu dan mereka tak akan tahu betapa bahagianya aku ketika mendengar pujian yang ditujukan untukmu. Juga tak akan mengerti bagaimana sakitnya aku mendengar maki-an tentangmu atau darimu. Tak akan mendengar degup jantungku yang kian menjadi-jadi saat aku di dekatmu. Mereka tak akan mengerti senangnya aku melihat tawamu, bercanda dengan teman-temanmu sekalipun dangan cewek lain atau sahabat-sahabatku, aku TIDAK benar-benar cemburu. Aku senang, karena dengan melihat melihat semua itu, aku tahu bahwa kamu tidak sedang kesepian.

Biarlah oranglain yang melukis tawa di wajahmu. Karena mungkin aku hanya akan mengukir luka saja.

0 comments:

Post a Comment