Thursday, June 14, 2012

Ti Amo

"Sudah berkurang berapa persen rasa sayangmu padaku?" Aku terkejut mendengar pertanyaannya yang tiba-tiba. Aku membetulkan posisi dudukku. Gugup. "mm mungkin sudah lebih dari separuh." jawabku mencoba terkesan tenang. Dia mengehela nafas berat "Maaf. Semua berubah karena sikapmu. Aku hanya ingin.... bebas"
Itu beberapa minggu lalu. Dan sekarang yang ada sayangku semakin bertambah saja. Karena sejak percakapan singkat itu, dia berubah. Sikapnya begitu manis, seyidaknya begitu yang kurasa. Dia tak lagi menambah kegalauanku. Dia yang ada untuk membuatku tertawa. Dia yang tidak pernah lagi memaksaku sesering dulu. Dia yang dulu, yang benar benar selama ini aku rindukan.

Sekali pun begitu, tak akan ada yang berubah dengan kondisiku. Semua orang masih terasa bersikap sama, seakan tidak setuju dengan hubungan kami. Mereka tidak akan mengerti. Dan aku juga tida memaksa mereka untuk setuju. Karena mungkin memang kami yang salah. Meski tetap saja menyakitkan.

Aku melirik hape-ku yang bergetar, tersenyum begitu melihat nomor yang tertera di layar hape. Kubuka pesannya dan aku sedikit terkejut. "Ti amo :*" begitu isinya. Aku tidak tahu persis apa artinya, tapi aku sudah bisa menduganya. Aku hanya heran, tumben dia ngerti begituan. Aku tersenyum, "artinya apa?" "Aku cinta kamu:*", balasnya. "haha tumben kamu tau yang model begituan? bahasa mana?" "iyadong. bahasa itali." Aku mencari-cari sebuah kata di google translate, karna mm yah aku tidak punya kamus bahasa itali haha "Oke, Ti amo troppo:*",begitu balasku.

0 comments:

Post a Comment