Sunday, December 16, 2012

Inikah Rasa Sakit itu?

Aku melempar pandangan dari layar hapeku. Sungguh, rasanya sakit di ulu hati. seperti inikah rasanya dikhianati? ini memang bukan yang pertama kali aku merasa dikhianati. tapi ini kali pertama aku dikhianati dengan cara seperti ini, tentang status dan perasaan.
Entahlah, mungkin aku yang berlebihan atau memang seperti itu perlakuan yang lazim. Tapi untukku, dan setauku kamu tak pernah melakukan hal itu.

Aku pikir kita adalah "kita" yang selama ini ada karena perasaan yang tanpa diikiat dengan status yang sebenarnya. Aku pikir bahwa aku "berbeda" seperti kamu yang berbeda dari oranglain. Kamu, yang menempati posisi istimewa di hatiku.

Ingatanku kembali pada pesan-pesan singkat manismu untukku. "Nite :*". Dan setelah kutemukan pesan yang sama untuk orang yang tidak sama, bukan aku, bagaimaa rasanya? Haha. Aku bingung bagaimana rasanya :D.Bagaimana rasanya mengetahui bahwa tak hanya kamu yang memeperoleh perlakuan istimewa? Seperti jatuh dari langit ke tujuh dan tenggelam di Laut Antartika. Haha, maaf aku memang berlebihan. Kepercayaanku serasa luruh seketika. Aku tahu sejak kelulusan kamu memang sering berkomunikasi dengan banyak orang bahkan cukup sering dengan cewek lain. Tapi aku tak menduga bahwa aku akan menemukan hal seperti ini.

"Kamu masih ga percaya sama aku?" begitu tanyamu. Haruskah aku percaya padamu (lagi)? Ketika janjimu hanyalah "janji". Ketika yang kutemui hanyalah "bualan".

"Ayolah ar percaya sama aku. Kamu juga pernah dapet emot cium dari cowok lain. Aku juga sama sakitnya waktu itu." Begitu ucapmu. Sperti itu kah? Taukah kau aku aku memang mendapatkannya, tapi aku tak pernah memberikannya pada laki-laki mana pun. Tak taukah kau? bahwa rasanya mual ketika aku mendapat perhatian dari laki-laki lain selain kamu? Bahwa seperti selingkuh rasanya ketika aku berbicara dengan seseorang yang sudah kutahu ia sedang mendekatiku.

"Ga semua emot cium itu artinya sayang.tp dalam konteks ini,emot ciumku buat kamu artinya aku sayang kamu,." "terus selain karena sayang buat apalagi?" "buat ngucapin met selamat malam" begitu kilahmu. Tapi aku tak banyak bicara. Memangnya aku siapa? Memangnya aku punya status yang jelas? Aku hanya sebatas teman yang diperlakukan istimewa, Ups! Mungkin aku lupa diri haha. Ada orang lain yang sudah menemati posisiku yang dulu. Bersiap menggantikanku atau mungkin sudah. HAHA.

Aku hanya menjawab seadanya, mengiyakan perkataanmu atau sesuatu yang tidak jelas. Aku memang memintamu mencari orang lain, tapi tidak seperti ini maksudku. Dan.. aku tak mengira sesakit ini. Sampai saat ini, rasanya masih menyesakkan ketika teringat pesan-pesan itu. Bahkan sepertinya kamu yang terlihat berbeda. Lalu aku bisa apa? Bahkan meminta pertanggungjawaban atas sikapmu pun tak pantas rasanya.

Entahlah.. sekali lagi memangnya aku siapa? Mungkin aku adalah yang terlupakan. :")

*B*

Tuesday, June 26, 2012

Dear Mantan

Dear Ex, just stop act like I'm yours because actually I'm not. Aku memang masih punya rasa istimewa padamu, begitu pun kamu. Tapi bukan berarti kamu harus selalu memaksa aku. Memaksa untuk melakukan apa yg biasanya para "pasangan" lakukan, karena kita bukan "pasangan".
Dear Mantan, tak mengertikah kamu arti dari setiap perkataanku yang susah payah aku paksa keluar dari mulutku? Aku lelah! Aku letih mengulangi setiap penjelasanku. Karena setiap kenyataan yang aku ucapkan membutuhkan keberanian. Sungguh. Aku hanya takut aku akan menyakitimu. Aku takut mendengar setiap rengekanmu yang... sungguh aku lelah!

Dear Mantan, bisakah kamu menghargai keputusanku? Bisakah? Bisakah kamu menjalani semua sesuai kesanggupanmu seperti yang kamu ucap? tidak hanya pada suatu waktu dan setlahnya kau akan lupa. Semua yang aku putuskan, yang aku bicarakan, itu yg telah aku pikirkan berulang kali-yang mungkin terbaik untuk semua. Tidak hanya untukku dan untukkmu, tapi untuk orang sekitar- bukan berarti itu semua yang aku inginkan, bukan berarti semua itu membuatku bahagia. Aku hanya merasa harus melakukannya. Aku hanya... aku hanya tidak ingin semua sakit, semua salah, dan semakin hancur lagi. Biarkan aku saja yang menahan perih, hanya aku yang merasakan sakit, bila dengan begitu tak akan ada banyak orang yg tersakiti apalagi kedua orang tuaku. Bagaimana pun mereka, aku hanya ingin... aku hanya tidak ingin dianggap tidak menurut. Ah mungkin aku bodoh karena terus menceritakan semua karena sebanyak apa pun, serumit apa pun, se-detail apa pun aku ceritakan kau tetap tidak akan mengerti. Hanya akan membuatku semakin ingin menumpah seluruh air mata yang sejak lama ku tahan.

Dear Mantan, tidakkah kamu mengerti posisiku? Kamu memang mengerti bagimana posisiku, tp kamu tidak mau -seakan tidak ingin- mengerti bagaimana perasaanku. Aku hanya ingin membalas kebaikan orang2 tersayangku, orang2 sekitarku, terlebih lagi kedua orangtuaku. Jika kamu terlalu egois, tak pernah belajar untuk mau mengerti orang lain, jadi untuk apa aku mempertahankanmu? Untuk apa membuang begitu saja kesempatan bersama sahabat2ku, keluargaku, semua yang berarti dalam hidupku. Kau tak akan mengerti, tak akan pernah mengerti sebelum kamu belajar untuk mengerti. bukan hanya kamu yang tersakiti, tapi aku. atau mungkin orang lain.

Dear Mantan, mengertikah kau? aku di tuntut. Kenapa kau juga masih menuntutku? Keluarga, sahabatku, dan bahkan kamu! Dan bahkan (lagi) semua tuntutannya bertolak belakang? Lalu aku harus bagaimana? Kumohon kalian mengertilah.

I'm not ideal - I'm quite absurd I'm just an imperfect girl I rise above this perfect world I'm just an imperfect, imperfect girl

With tears

ME

Ti Amo 2

"kecewa aja. Maaf ya gara-gara aku kamu jadi kayak gini" "gpp kok, Aku yang salah." "kan aku yang mbuat kamu jadi kecewa. Coba kalo dari dulu aku ga smsan sama kamu. Coba kalo dulu aku ga pernah bilang sayang sama kamu. Pasti sekarang juga kamu ga kecewa kayak gini." "Kamu kok gitu sih. Aku sayang kamu." Aku tercekat membaca pesan darimu. Aku hanya tak ingin pengorbananmu padaku bertambah banyak. Karena aku mungkin ga bisa membalasnya. Mengetahui semua hal itu, ada nyeri di ujung hatiku.
Semua memang salahku dari awal. Kenapa dulu aku berani jatuh cinta padamu? Setidaknya mungkin semua akan baik-baik, kalau saja aku pendam semuanya jauh di dasar hatiku.

Seandainya dulu aku tak pernah mengakui perasaanku padamu, mungkin kejadiannya tak akan seperti ini. Mungkin hanya aku yang akan merasakan perih, tapi itu lebih baik dari pada harus ada banyak orang yang ikut tersakiti. Aku hanya akan mengukir luka di hatimu.

Seandainya dulu aku tak pernah menerimamu sebagai kekasih, kamu memang akan patah hati. Tapi aku sungguh sadar ketika aku memutuskan hubungan kita, aku mengukir luka yang semakin dalam untukmu, dan untukku. Luka yang jauh menyakitkan dari pada dulu saat aku sempat menolakmu.

Aku hanya ingin jadi pacar yang baik. Menemanimu. Menghiburmu ketika kamu terpuruk. Mendampingimu saat kau sakit dan berkata, "tenanglah sayang aku di sampingmu, menemanimu. Tidurlah. Dan cepatlah sembuh, aku merindukan senyumanmu". Tapi aku sadar ternyata aku belum diperbplehkan melakukan semua itu.

Orang lain tidak akan mengerti bagaimana aku menyayangimu. Bagaimana aku bisa menyayangimu. Mereka tak akan mengerti. Mereka tidak mengerti bagaimana posisiku. Aku tidak tahu persis, yang aku tahu kamu kesepian. Kesepian itu menyakitkan, dan bisa sangat menyakitkan. Aku tak ingin kau merasakannya.

Aku ingin ada, mendukungmu saat tak ada yang perduli padamu. Kamu dan mereka tak akan tahu betapa bahagianya aku ketika mendengar pujian yang ditujukan untukmu. Juga tak akan mengerti bagaimana sakitnya aku mendengar maki-an tentangmu atau darimu. Tak akan mendengar degup jantungku yang kian menjadi-jadi saat aku di dekatmu. Mereka tak akan mengerti senangnya aku melihat tawamu, bercanda dengan teman-temanmu sekalipun dangan cewek lain atau sahabat-sahabatku, aku TIDAK benar-benar cemburu. Aku senang, karena dengan melihat melihat semua itu, aku tahu bahwa kamu tidak sedang kesepian.

Biarlah oranglain yang melukis tawa di wajahmu. Karena mungkin aku hanya akan mengukir luka saja.

Thursday, June 14, 2012

Ti Amo

"Sudah berkurang berapa persen rasa sayangmu padaku?" Aku terkejut mendengar pertanyaannya yang tiba-tiba. Aku membetulkan posisi dudukku. Gugup. "mm mungkin sudah lebih dari separuh." jawabku mencoba terkesan tenang. Dia mengehela nafas berat "Maaf. Semua berubah karena sikapmu. Aku hanya ingin.... bebas"
Itu beberapa minggu lalu. Dan sekarang yang ada sayangku semakin bertambah saja. Karena sejak percakapan singkat itu, dia berubah. Sikapnya begitu manis, seyidaknya begitu yang kurasa. Dia tak lagi menambah kegalauanku. Dia yang ada untuk membuatku tertawa. Dia yang tidak pernah lagi memaksaku sesering dulu. Dia yang dulu, yang benar benar selama ini aku rindukan.

Sekali pun begitu, tak akan ada yang berubah dengan kondisiku. Semua orang masih terasa bersikap sama, seakan tidak setuju dengan hubungan kami. Mereka tidak akan mengerti. Dan aku juga tida memaksa mereka untuk setuju. Karena mungkin memang kami yang salah. Meski tetap saja menyakitkan.

Aku melirik hape-ku yang bergetar, tersenyum begitu melihat nomor yang tertera di layar hape. Kubuka pesannya dan aku sedikit terkejut. "Ti amo :*" begitu isinya. Aku tidak tahu persis apa artinya, tapi aku sudah bisa menduganya. Aku hanya heran, tumben dia ngerti begituan. Aku tersenyum, "artinya apa?" "Aku cinta kamu:*", balasnya. "haha tumben kamu tau yang model begituan? bahasa mana?" "iyadong. bahasa itali." Aku mencari-cari sebuah kata di google translate, karna mm yah aku tidak punya kamus bahasa itali haha "Oke, Ti amo troppo:*",begitu balasku.

Wednesday, May 2, 2012

Bukannya Aku Tak Menyayangimu

Bohong kalau aku bilang sudah tak punya rasa padamu, aku hanya kehilangan kekuatannya. Aku kehilangan nyawa dari perasaanku, karena aku tak bisa menjadi yang kau inginkan, begitupun kamu.
Jangan. Jangan sedih. Karna aku tak ingin kamu sedih. Sungguh, bukan hanya omong kosong, aku menyayangimu. Tapi bukan seperti yang aku dan kamu inginkan.

Aku hanya bertanya, kenapa kita saling menjadi penyebab kegalauan? Mengapa tak seperti dulu, aku dan kamu yang saling menyembuhkan luka? mm.. mungkin karena itu, karena kebiasaan itu, kebiasaan kita untuk saling menyembuhkan luka yang menumbuhkan rasa yang kita sebut.. "S A Y A N G". Tapi aku hanya bertanya sekali lagi, mengapa rasa yang kita sebut "sayang" itu mengubah kita? Mengapa semua berubah ketika aku membalas perasaanmu? Aku, teman-temanku, keluargaku, keadaanku, hidupku, dan bahkan.... K A M U, semua berubah.

"Beda", begitu katamu. "Dulu aku ga punya siapa siapa. Sekarang, aku punya kamu". Namun, aku merasa tidak mengerti perkataanmu.

Mengapa aku begitu sulit untuk meninggalkanmu? Padahal telah berulang kali kau hancurkan kesempatan yang kuberi, kepercayaanku, dan harapku pada dirimu. Mengapa hatiku tak se-lega dulu? Kenapa aku hanya merasa terkurung dalam cintamu? Untuk kesekian kalinya aku bertanya. Ya, aku terlalu banyak bertanya dan aku masih bertanya kemana kucari semua jawaban dari pertanyaanku.

Aku tak pernah meragukan kesetiaan-mu, rasa sayangmu.. hanyaa.. keadaan. Ya. Keadaan yang semakin meyakinkanku bahwa semua akan semakin sulit untuk dilanjutkan.

Tidakkah kau mengerti? Aku rindu canda tawa kita, aku rindu dirimu yang selalu ada untuk mengukir senyum di wajahku, aku pun rindu aku yang selalu membuatmu tertawa, seperti dahulu.Kini, yang ada hanya kegamangan. Hanya ada kamu, penyebab kegalauanku. Aku hanya takut, aku tidak ingin mengenalmu lagi. Aku takutmenyakitimu.

Aku hanya ingin B E B A S, tanpa harus mengabaikan perasaanmu. Izinkan aku pergi, untuk sesaat atau mungkin selamanya, bukan dari hidupmu tapi dari hatimu.

Percayalah, kalau jodoh juga tidak akan ke mana-mana kok:)

Monday, April 30, 2012

Bersama Hujan

Entahlah apa yang sebenarnya terjadi. Semua terasa berbeda kini, terasa asing, seperti..entahlah. Aku tak mengerti. Semua terasa semakin sulit untuk kujalani. Begitu pun dengan semua orang, semakin sulit untuk kumengerti.
Aku merasa...kenapa aku selalu memberikan banyak kesempatan untuk orang lain, namun mereka tak memberiku kesempatan. Aku merasa tersakiti, aku merasa sendiri, aku merasa... ah! Tak patut untukku untuk merasa sendiri, karena aku punya teman-temanku. Tapi kini yang kurasa hanya kesendirian, hanya kesepian yang semakin menggerogoti hati ini. Semua kehangatan yang ada di sekitarku berubah sedingin es, serasa aku di buang di kutub utara. Bahkan sekali pun, di Kutub ada keindahan tampilan aurora yang tak dapat ditemui dengan mudah. Namun tidak begitu yang kualami. hanya kutub yang dingin dan sepi, tak ada keindahan.

Begitu banyak masalah yang seakan terus menjajahku. Atau mungkin ini hanya perasaanku saja? Semua terasa sulit untuk ku jalani. Atau mungkinkah hanya karena aku semkin lemah sehingga seakan tak mampu menjalaninya? Ah semoga saja tidak. Dan.. semua orang terasa sulit sekali untuk dimengerti. Mungkin aku terlalu lelah untuk mengerti mereka, atau mungkin aku tidak belajar untuk mengerti mereka. Kenapa aku merasa.. bahwa orang orang yang aku sayangi, yang begitu aku sayangi lebih banyak membuatku tersakiti.

Air mataku semakin deras mengalir. Diam, sepi, hanya bunyi hujan yang menghias malam. Ah ini hanya karena aku sedang galau saja.

Aku tak suka dibohongi, aku tak suka dikecawakan. Dan aku tahu setiap orang juga begitu. Kau tahu? Rasanya sakit ketika seseorang membohongi kita di saat kita berharap pada nya. Dan kau tahu? Benar-benar sakit rasanya ketika kita tahu kebohongan seseorang pada saat itu juga, ketika dia bicara.

Ketika semua masalah berkumpul, seakan ingin menyerah dengan hidup ini. Padahal seseorang di sana sedang meminta kehidupan. Ya, seharusnya aku bersyukur atas apa yang aku punya. Dan aku tahu apa yang harus aku syukuri walau pun di tengah semua masalah ini. Tapi rasanya sulit untuk dipraktekan ketika masalah itu datang, ketika air mata membanjir. Mungkin aku terlalu banyak meminta, tapi aku hanyalah manuasia biasa, aku punya perasaan dan aku ingin dihargai.

Bersama hujan yang butirannya kian deras. Seakan mengetuk hatiku, untuk menemani sepinya, untuk menghiasi rasa sakitnya. Lagi lagi aku tak bersyukur, kenapa bukan K A U saja yang menemani ku? kenapa bukan K A L I A N yang sejak dulu ada di hatiku? kenapa kalian pergi? Ah.. sudahlah aku yang salah, tak seharusnya aku seperti ini.

Tuesday, April 3, 2012

1 April 2011

Tanggal 1 April ini nih, biasanya orang-orang pada ikut partisipasi buat April Mop, tau kan? itu loh ngerjain temen-temen/siapa aja deh. pastinya tahu dong.

Nah, 1 April tahun 2011 -emang sih udah tahun kemaren- temen temen sekelas pada ikutan april mop-an tuh. Mau ga mau, aku kena juga tuh. Ada "sesuatu" -ala syahrini- yang bikin hari itu jadi berkesan kalo aku inget sekarang. Sebenernya dulu waktu pas sama waktu itu, aku ga ngerasa berkesan banget, yahh cuman semacam april mop biasa laah.

Kemaren tanggal 30 Maret, aku lagi nge-cek tanggalan pengen tahu kapan Try out di magelang. Waktu tahu kalau tanngal 1 April dan itu jatuh pas hari Minggu tiba-tiba aku jadi inget kalau tahun lalu, 1 April tahun 2011 aku dikerjain sama cowok nyebelin!

Waktu itu, kesebar gosip tentang kedekatan gue sama AMR, tapi sebenerenya kita "masih" temenan aja kok. Cuma yaa gitu deh temen temen banyak yang .. yaah gitu deeh pokoknya hehe. Terus 1 April waktu itu, si AMR ngerjain gue, dia nembak gue lewat sms, ternyata di akhir pesan ada kata " A P R I L M O P" -itu kalimat perlu benerbener di-bold, underlined, and big size deh- dassaar nyebelin!!! Sebenernya gue juga agak deg deg an dan kaget sih, karena jujur aja ya waktu itu gosip nya lagi agak sedikit "hot", takutnya beneran kan? -alasan- Ternyata juga dia ngirim itu ke cewek cewek laen. Beuh! Sialan gue kena tipu nih. Antara lega dan rasa campur aduk yang ga bisa diungkapkan dengan kata-kata gue.

Simple, kan cerita gue? yah bagi orang lain mungkin itu simple tapi buat gue itu "cukup" berkesan. Karena beberapa bulan -jauh banget ya- dia beneran nembak gue dengan cara yang hampir sama. Tapi gue mencoba untuk menanggapi dengan sama seperti april mop tahun itu. tak tahunya dia serius. Karena sebenernya sih waktu April mop itu dia emang beneran punya rasa sama gue -kayaknya, kalo ga salah- dan gue juga ada tapi "diiikiiiiit" kook u.u dan karena ini uda satu tahun kayaknya jadi agak gimanaa gituu hehe.

Nah sekian yah, aku mau nerusin ngerjain soal bahasa inggris. Oh ya, tanggal 23 April aku Ujian. Semoga bisa L U L U S dengan nilai M AK S I M A L ! Amin. See you :D